Tu Sop Serahkan Tiga Rumah Layak Huni Bagi Janda Kurang Mampu di Pidie
SIGLI - Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat kembali menyerahkan tiga unit rumah layak huni yang baru selesai dibangun kepada Janda kurang mampu di Pidie, Senin (16/8/2021).
Ketiga unit rumah yang diberi kode Rumah BMU WPU 072, 075 dan 077, diserahkan di tiga kecamatan berbeda, yaitu di Kecamatan Mutiara, Kembang Tanjong, dan Mutiara Timur.
Kunci Rumah dengan kode BMU WPU 072 diserahkan oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang biasa disapa Tu Sop Jeunieb kepada penerima Ermalina Siregar (38) Janda 4 orang anak warga Gampong Rapana Kecamatan Mutiara.
"Rumah BMU WPU 072 bersumber dana dari sisa-sisa donasi pembangunan rumah layak huni BMU-WPU Peduli yang sudah diserahkan kunci sebelumnya, dan dana dari safari dakwah Ketua Umum BMU Pusat Abiya Jeunieb, donasi perwakilan BMU Brunai Darussalam, serta dari donatur lainnya," ungkap Ketua Gerakan BMU Peduli Murthala ST didampingi Bendahara Fitriadi S. Hut.
Turut hadir Ketua Umum BMU Pusat Tgk Muhammad Yusuf M Nasir yang akrab disapa Abiya Jeunieb, Sekjen BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ Al-Biruny atau Tgk Z, Koordinator WPU Malaysia Ummi Maulida Ahmad, rombongan BMU WPU Pusat lainnya, Pengurus BMU Perwakilan Pulau Jawa Tgk Mustafa Cibinong dan Rombongan,Ketua DPD BMU Pidie Abah Adi Kayee Jatoe Teupin Raya dan Pengurus DPD BMU Pidie, dan Unsur Muspika Mutiara, Keuchik dan tokoh masyarakat setempat usai prosesi penyerahan kunci rumah.
Murthala didampingi Fitriadi mengatakan, rumah BMU WPU 075 merupakan hasil donasi BMU Peduli yang dibuka beberapa waktu lalu, dengan total donasi yang masuk Rp. 65.267.500 dari 548 donatur,
Sedangkan pembangunan rumah BMU WPU 077 sekaligus pembebasan tanah karena penerima tidak ada tanah bersumber dana sisa-sisa donasi pembangunan rumah layak huni BMU-WPU Peduli yang sudah diserahkan kunci sebelumnya, dan sumbangan dari Tgk Aiyub Lamlo Rp. 17.200.000, Ummi Maulida Ahmad Rp. 13.100.000, H Umar Toko Mas Sejati Lueng Putu Rp. 5.000.000, Bunda Yanti Taufik Kupi Lamlo Rp. 5.000.000, dan Raha Yusra bin Armia Rp. 1.000.000, diserahkan langsung ke BMU Peduli, beliau-beliua donatur tetap BMU," ungkap Murthala ST
Ia melanjutkan rumah BMU WPU 075 diserahkan kepada Nurmala Majid (37) Janda 3 orang anaknya warga Gampong Lancang Kecamatan Kembang Tanjong.
Sedangkan Rumah BMU WPU 077 akan diserahkan kepada Nurlaila M Salim (45) Janda 4 orang anaknya warga Gampong Jiem Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.
Suasana haru terlihat Saat sosok Ulama Kharismatik yang sudah tak asing bagi masyarakat Aceh, ya beliau Tgk H Muhammad Yusuf Bin Tgk H. Abdul Wahab yang kerap disapa Ayah Sop atau Tu Sop Jeunieb hadir dalam penyerahan kunci rumah baru untuk Anak Yatim di Kecamatan Muatiara begitu juga di Kecamatan Kembang Tanjong dan Mutiara Timur.
Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU), Tgk. H. Muhammad Yusuf Abdul Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb menyerahkan tiga unit bantuan rumah layak huni. Pada kesempat itu, Tu Sop menyampaikan bahwa rumah bantuan yang dibangun BMU ini berasal dari donasi 500 donatur .
Tu Sop juga mengatakan bahwa BMU ini substansinya bukan sekedar membangun rumah, tapi turut membangun kembali peradaban Islam yang telah berhasil dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya lewat budaya infak, sedekah, zakat di masa silam.
“Yang membahagikan kita bukan karena sekedar terbangunnya rumah, akan tetapi tertata dan terbangunnya kembali peradaban sosial dan tatanan sosial saling peduli. Ini yang paling penting,” ujar Tu Sop yang juga Ketua Umum Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) itu.
Tu Sop menilai, perilaku umat Islam sekarang khususnya masyarakat Aceh seperti kayu gaharu, yang kalau dibakar akan mengeluarkan wangi.
“Jadi masyarakat Aceh itu kalau digerakkan maka mereka akan melakukan berbagai kebaikan. Tapi pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menggerakkan?,” kata Tu Sop mempertanyakan.
Islam itu adalah agama peradaban. Jadi apa yang dlakukan ini kata Tu Sop adalah sebuah sebuah pergerakan dakwah sosial guna membangun peradaban sosial Islam.
“Walaupun berbentuk sebuah rumah, tapi yang paling esensial adalah perilaku saling memberi itu yang harus terbangun. Karena konsep Islam itu adalah al hayah lu yu’thu, hidup itu untuk memberi,” imbuhnya.
Tu Sop menjelaskan bahwa dalam Islam, yang paling afdal sedekah adalah untuk yang berhajat sedekah, akan tetapi dia menyembunyikan tujuannya. Tidak menampakkannya kepada orang lain dan tidak mendramatisir.
“Kekuatan Islam bukan lah berasal dari kekayaaan Rasulullah Muhammad SAW, akan tetapi karena beliau sukses mendakwah orang kaya menjadi para dermawan. Beliau sukses mendakwahkan orang miskin menjadi orang baik yang selalu mendoakan orang lain,” ungkapnya.
Tu Sop menegaskan, bahwa para donatur yang membantu donasi untuk membuat rumah ini bukanlah orang kaya harta, akan tetapi mereka kaya hati.
“Punya uang kasih uang, enggak punya uang kasih suara, maksudnya yaitu mengajak orang lain untuk bersedekah. Siapa yang mengajak orang lain kepada kebaikan, maka ia sendiri seperti pelaku kebaikan. Tidak akan rugi mengajak orang lain kepada kebaikan, maka kita hari ini harus menjadi agen-agen kebaikan,” ajak Tu Sop.
Tu Sop juga menekankan pentingnya membangun budaya sosial Islam di tengah masyarakat dan tidak hanya berharap bantuan dari pemerintah.
“Inilah yang sebenarnya menjadi orientasi BMU. Kalau kita sudah kompak, sudah bersama, maka semua bisa kita lakukan. Saat ini BMU sudah membangun 85 rumah. Saya katakan kepada pengurus, jangan pernah berhenti. Tetap lah Istiqamah, ajak terus orang-orang untuk dakwah sosial ini,” katanya.
Tu Sop mengungkapkan, dari 500 donatur yang ada, tiap bulan BMU bisa membangun dua rumah.
“Bayangkan jika ada donatur sampai satu kecamatan. Dulu orang Aceh menyumbang pesawat untuk NKRI bukan karena mereka kaya, tapi karena pemurah hatinya. Di Mekkah bertebaran wakaf orang Aceh masa lalu, itu artinya dakwah sosial orang Aceh masa lalu berhasil,” ujarnya. (*)
No comments: